Warga Turun Tangan Tangkap Remaja yang Janjian Tawuran di Semarang

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Dua peristiwa dugaan tawuran terjadi di dua titik di Kabupaten Semarang pada Jumat (15/3/2024) dini hari kemarin.

Satu peristiwa terjadi di dekat patung gajah di wilayah Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, sedangkan peristiwa lain berada di Dusun Tugu, Desa Bener, Kecamatan Tengaran.

Mereka yang hendak tawuran sebagian besar merupakan remaja.

Belum sempat melakukan aksinya, para pelaku di kedua tempat itu diamankan warga hingga berujung penangkapan oleh anggota Polres Semarang.

Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan bahwa situasinya terjadi dalam waktu yang bersamaan, namun tidak ada keterkaitan dalam dua kejadian itu.

“Para pelaku tawuran punya rencana masing-masing. Kami tidak segan untuk mengamankan dan memberi pembinaan kepada remaja yang mencoba tawuran,” kata AKBP Oka, Sabtu (16/3/2024).

Untuk peristiwa di Tuntang, warga setempat sempat mengamankan tiga orang remaja, yaitu SY (18), ID (17), dan  FS (17) yang diduga hendak melakukan tawuran karena berkeliaran pada dini hari.

Tiga orang itu akhirnya ditangkap anggota Polsek Tuntang.

Kapolsek Tuntang, AKP Suramto mengatakan bahwa ketiga remaja tersebut sebenarnya berkelompok dengan jumlah anggota sekitar 12 orang.

“Setelah dimintai keterangan, ketiga remaja mengaku datang atas tantangan dari akun media sosial yang mengaku dari remaja Sraten. Namun setelah ditemui di lokasi, pihak lawan tidak datang hingga akhirnya membuat warga setempat curiga,” kata AKP Suramto.

Polisi tidak menemukan adanya senjata yang digunakan untuk tawuran tersebut.

Untuk peristiwa di Tengaran, anggota Polsek Tengaran juga mengamankan tiga orang remaja, yakni AF (18), RM (17), dan NA (17) yang hendak melakukan tawuran di Dusun Tugu.

Kapolsek Tengaran, AKP Supeno mengatakan bahwa diduga para pelaku berjumlah sekitar 40 remaja.

Para remaja tersebut disinyalir dari kelompok bernama Geger Geden Salatiga dan sedang mencari lawan tawuran perang sarung.

“Kami mengamankan dua sarung di mana sudah dimodifikasi digulung pada ujungnya namun tidak ada batu atau benda keras yang digulung didalamnya,” kata Kapolsek.

Para remaja yang terlibat dugaan tawuran kini diberikan pembinaan di masing-masing kantor polisi, yaitu Mapolsek Tuntang dan Mapolsek Tengaran.

Polisi juga memanggil pihak orangtua dan sekolah, kemudian mengembalikan para remaja ke orangtua dengan surat pernyataan. 

Sumber: Tribun Jateng

BERITATERKAIT

Ikuti kami di

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *